Minggu, 19 Juni 2011

Saya ΛNΛK GΛRΛZ resmi..! \m/_\m/

I (►) GΛRΛSI (I love Garasi)
- 18 Mei 2011 -
Sampai di tangan saya dengan selamat. meskipun nyasar dan telat :))
Paket daftar Anak Garaz, Rp 60.000 dapat kaos, pin dan Id Card
Masih pake logo Garasi lama -_-
- Ebhie Garaz -
Telat sih, banget lagi. Tapi dari pada tidak sama sekali kan ya *pembelaan* :))


Logo Anak Garaz Gorontalo. Terima kasih Ajib AG Bandung buat logonya ^^
Logo ini ada kritikan dikit, jadi mungkin ada sedikit perubahan dari logo ini, tapi belum sempat edit-edit lagi :D


The Best I Ever Had from Aiu Ratna (my Lovely Idol)

Aiushiteru | アイウしてる
Aiuluphers | アイウ♥ers
- 4 Februari 2011 -
CD Original Grateful Passport, mini album Aiu Ratna yang launching di Jepang 21 April 2010, hanya di jual umum di Jepang dan via internet, ada di tangan saya. Betapa senangnya meskipun mengorbankan beberapa hal untuk ini :'))
Jadi hadiah ulang tahun buat diri sendiri, hehehe

To : Ebhie, from : Aiu Ratna << Jadi Kenyataan
ada yg kurang, ucapan ulang tahun, bodohnya saya terpikirkan minta ucapan ulang tahun nanti pada saat barang dalam pengiriman -___- tapi sudahlah, yg penting punya CD Original Grateful Passport bersama tanda tangannya si Kakak yang baik hati dan ramah. I am Proud to be an Aiushiteru...

Jumat, 17 Juni 2011

Surat dari GAZA untuk warga INDONESIA

Seluruh isi surat ini telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dari Bahasa Arab, yang dikirim oleh seseorang bernama Abdullah Al Ghaza yang Mengaku dari Gaza City-Jalur Gaza melalui surat elektronik (Email) dan artikel diterbitkan oleh Buletin Islami

“Untuk saudaraku di Indonesia, mengapa saya harus memilih dan mengirim surat ini untuk kalian di Indonesia. Namun jika kalian tetap bertanya kepadaku, kenapa? Mungkin satu-satunya jawaban yang saya miliki adalah karena negri kalian berpenduduk muslim terbanyak di punggung bumi ini, bukan demikian saudaraku?


Di saat saya menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam, ketika pulang dari melempar jumrah, saya sempat berkenalan dengan salah seorang aktivis dakwah dari jama’ah haji asal Indonesia, dia mengatakan kepadaku, setiap tahun musim haji ada sekitar 205 ribu jama’ah haji berasal dari Indonesia datang ke Baitullah ini. Wah, sungguh jumlah angka yang sangat fantastis dan membuat saya berdecak kagum.


Lalu saya mengatakan kepadanya, saudaraku, jika jumlah jama’ah haji asal Gaza sejak tahun 1987 sampai sekarang digabung, itu belum bisa menyamai jumlah jama’ah haji dari negara kalian dalam satu musim haji saja. Padahal jarak tempat kami ke Baitullah lebih dekat dibanding kalian. Wah pasti uang kalian sangat banyak, apalagi menurut sahabatku itu ada 5% dari rombongan tersebut yang memnunaikan ibadah haji yang kedua kalinya, Subhanallah.
plugins/content/imagesresizecache/b546ea89d7b7940d2af9725eadac7686.jpeg

Wahai saudaraku di Indonesia,


Pernah saya berkhayal dalam hati, kenapa saya dan kami yang ada di Gaza ini, tidak dilahirkan di negri kalian saja. Pasti sangat indah dan mengagumkan. Negri kalian aman, kaya, dan subur, setidaknya itu yang saya ketahui tentang negri kalian.


Pasti ibu-ibu disana amat mudah menyusui bayi-bayinya, susu formula bayi pasti dengan mudah kalian dapoatkan di toko-toko dan para wanita hamil kalian mungkin dengan mudah bersalin di rumah sakit yang mereka inginkan.


Ini yang membuatku iri kepadamu saudaraku, tidak seperti di negri kami ini. Tidak jarang tentara Israel menahan mobil ambulance yang akan mengantarkan istri kami melahirkan di rumah sakit yang lebih lengkap alatnya di daerah Rafah. Sehingga istri kami terpaksa melahirkan di atas mobil, ya di atas mobil saudaraku.!


Susu formula bayi adalah barang langka di Gaza sejak kami diblokade 2 tahun yang lalu, namun istri kami tetap menyusui bayi-bayinya dan menyapihnya hingga 2 tahun lamanya, walau terkadang untuk memperlancar Asi mereka, istri kami rela minum air rendaman gandum.


Namun, mengapa di negri kalian, katanya tidak sedikit kasus pembuangan bayi yang tidak jelas siapa ayah dan ibunya. Terkadang ditemukan mati di parit-parit, selokan, dan tempat sampah. Itu yang kami dapat dai informasi di televisi.


Dan yang membuat saya terkejut dan merinding, ternyata negri kalian adalah negri yang tertinggi kasus aborsinya untuk wilayah Asia. Astaghfirullah. Ada apa dengan kalian? Apakah karena di negri kalian tidak ada konflik bersenjata seperti kami disini, sehingga orang bisa melakukan hal hina seperti itu? Sepertinya kalian belum menghargai arti sebuah nyawa bagi kami disini.


Memeang hampir setiap hari di Gaza sejak penyerangan Israel, kami menyaksikan bayi-bayi kami mati. Namun, bukanlah di selokan-selokan atau got-got apalagi di tempat sampah. Mereka mati syahid saudaraku! Mati syahid karena serangan roket tentara Israel!

plugins/content/imagesresizecache/36c846deb4abf26b66c40da354706d9c.jpeg


Kami temukan mereka tak bernyawa lagi di pangkuan ibunya, di bawah puing-puing bangunan rumah kami yang hancur oleh serangan Zionis Israel. Saudaraku, bagi kami nilai seorang bayi adalah aset perjuangan kami terhadap penjajah Yahudi. Mereka adalah mata rantai yang akan menyambung perjuangan kami memerdekakan negri ini.


Perlu kalian ketahui, sejak serangan Israel tanggal 27 Desember 2009 kemarin, saudara-saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600 di antaranya adalah anak-anak kami, namun sejak penyerangan itu pula sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru di jalur Gaza, dan Subhanallah kebanyakan mereka adalah anak laki-laki dan banyak yang kembar, Allahu Akbar!


Wahai saudaraku di Indonesia,


Negri kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam akan tumbuh dan berbuah, namun kenapa di negri kalian masih ada bayi yang kekurangan gizi, menderita busung lapar. Apa karena sulit mencari rizki disana? Apa negri kalian diblokade juga?


Perlu kalian ketahui saudaraku, tidak ada satupun bayi di Gaza yang menderita kekurangan gizi, apalagi sampai mati kelaparan, walau sudah lama kami diblokade. Sungguh kalian terlalu manja! Saya adalah pegawai tata usaha di kantor pemerintahan HAMAS sudah 7 bulan ini belum menerima gaji bulanan saya. Tetapi Allah SWT yang akan mencukupkan rizki untuk kami.
plugins/content/imagesresizecache/c9dd3fa5cdcd92d861f0c42c44301166.jpeg

Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja ada sekitar 300 pasang pemuda baru saja melangsungkan pernikahan. Ya, mereka menikah di sela-sela serangan agresi Israel. Mereka mengucapkan akad nikah diantara bunyi letupan bom dan peluru, saudaraku.


Dan Perdana Menteri kami, Ust Isma’il Haniya memberikan santunan awal pernikahan bagi semua keluarga baru tersebut.


Wahai saudaraku di Indonesia,


Terkadang saya pun iri, seandainya saya bisa merasakan pengajian atau halaqah pembinaan di negri antum (anda). Seperti yang diceritakan teman saya, program pengajian kalian pasti bagus, banyak kitab mungkin yang kalian yang telah baca. Dan banyak buku-buku pasti sudah kalian baca. Kalian pun bersemangat kan? Itu karena kalian punya waktu.


Kami tidak memiliki waktu yang banyak disini. Satu jam, ya satu jam itu adalah waktu yang dipatok untuk kami disini untuk halaqah. Setelah itu kami harus terjun ke lapangan jihad, sesuai dengan tugas yang diberikan kepada kami.


Kami disini sangan menanti-nantikan saat halaqah tersebut walau hanya satu jam. Tentu kalian lebih bersyukur. Kalian punya waktu untuk menegakkan rukun-rukun halaqah, seperti ta’aruf, tafahum, dan takaful disana.


Halafalan antum pasti lebih banyak daripada kami. Semua pegawai dan pejuang HAMAS disini wajib menghapal Surah Al-Anfal sebagai nyanyian perang kami, saya menghafal di sela-sela waktu istirahat perang, bagaimana dengan kalian?
http://3.bp.blogspot.com/_GgGDRBrdLWA/TUAavKmMK3I/AAAAAAAAABY/10NmXC2KcHc/s1600/anak-kecil-palestina.jpg

Akhir Desember kemarin, saya menghadiri acar wisuda penamatan hafalan 30 Juz anakku yang pertama. Ia merupakan diantara 1000 anak yang tahun ini menghafal Al-Qur’an dan umurnya baru 10 tahun. Saya yakin anak-anak kalian jauh lebih cepat menghapal Al-Qur’an ketimbang anak-anak kimi disini. Di Gaza tidak ada SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) seperti di tempat kalian yang menyebar seperti jamur di musim hujan. Disini anak-anak belajar diantara puing-puing reruntuhan gedung yang hancur, yang tanahnya sudah diratakan, diatasnya diberi beberapa helai daun kurma. Ya, di tempat itu mereka belajar, saudaraku. Bunyi suara setoran hafalan Al-Qur’an mereka bergemuruh dianatara bunyi-bunyi senapan tentara Israel. Ayat-ayat jihad paling cepat mereka hafal, karena memang didepan mereka tafsirnya. Langsung mereka rasakan.


Oh iya, kami harus berterima kasih kepada kalian semua, melihat solidaritas yang kalian perlihatkan kepada masyarakat dunia. Kami menyaksikan aksi demo-demo kalian disini. Subhanallah, kami sangat terhibur. Karena kalian juga merasakan apa yang kami rasakan disini.


Memang banyak masyarakat dunia yang menangisi kami disini, termasuk kalian yang di Indonesia. Namun, bukan tangisan kalian yang kami butuhkan , saudaraku. Biarlah butiran air matamu adalah catatan bukti akhirat yang dicatat Allah sebagai bukti ukhwah kalian kepada kami. Doa-doa dan dana kalian telah kami rasakan manfaatnya.


Oh iya, hari semakin larut, sebentar lagi adalah giliran saya menjaga kantor, tugasku untuk menunggu jika ada telpon dan fax yang masuk. Insya Allah, nanti saya ingin sambung dengan surat yang lain lagi. Salam untuk semua pejuang-pejuang Islam dan ulama-ulama kalian.


Saudaramu di Gaza, Abdullah Al Ghaza



repost from : http://wajibbaca.com/dunia/wajib-baca/1594-surat-dari-gaza-untuk-warga-indonesia.html


jadi ingat lagu Micheal Heart-We Will not Go Down


A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they're dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight
[ Lyrics from: http://www.lyricsmode.com/lyrics/m/michael_heart/we_will_not_go_down.html ]
Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who's wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

More lyrics: http://www.lyricsmode.com/lyrics/m/michael_heart/#share

Rabu, 15 Juni 2011

GARASI TELAH TERLAHIR KEMBALI : FORMASI BARU, ALBUM BARU, CITRA BARU!


JAKARTA - Mimpi buruk semua band di seluruh dunia adalah ditinggal orang terdepan mereka. Garasi mengalami ini di tahun 2009, ketika Ayu Ratna , gitaris, vokalis sekaligus salah seorang pencipta lagu mereka mundur dari band demi bersolo karir di negeri Sakura. Bisa jadi ini kiamat bagi band-band lain, namun bagi dua personel Garasi yang tersisa, aktor Fedi Nuril (gitar, keyboards) dan Aries Budiman (drums) ini hanya sebuah tantangan sekaligus harapan baru bagi eksistensi musikal Garasi berikutnya di tanah air.

Pantang menyerah mereka gelar kemudian audisi tertutup yang sangat melelahkan dan sempat dihadiri sekitar 200 kandidat guna menjaring vokalis baru. Uniknya, yang terpilih dan terbaik justru bukan datang dari proses audisi. Vokalis terpilih kali ini adalah seorang frontman, bukan frontwoman seperti sebelumnya.

Higin, 27 tahun, awalnya penggemar Garasi, rekan musikal Aries Budiman asal Sukabumi yang memiliki gaya vokal androgyny (maskulin dan feminin) dan piawai mencipta lagu. Ia adalah senjata baru Garasi sekaligus jembatan penghubung antara fans lama dengan fans baru mereka nantinya.

“Apa yang kami cari selama ini ada di Higin dalam satu paket, mulai dari keunikan vokalnya, chemistry dan kemampuannya menulis lagu,” jelas Fedi Nuril tentang frontman terbaru Garasi tersebut.

Higin sendiri merespon aspirasi rekan sebandnya dengan sebuah harapan. “Saya menjanjikan level baru bagi Garasi. Agar tidak segmented, saya ingin membawa Garasi ke sebuah level dimana idealisme dan kehendak orang banyak dapat dijembatani, bukan hal mudah namun saya yakin pasti tercapai,” urainya penuh percaya diri.

Pembaruan lainnya, jika dulu Garasi dikenal sebagai trio kini mereka sepakat menjadi kuartet dengan mengangkat Wembri, 29 tahun, sebagai pemain bass sekaligus pencipta lagu. Ia bukan orang baru lagi bagi Garasi, selain ikut rekaman sejak album Garasi II, Wembri juga tampil di berbagai konser Garasi formasi terdahulu.

Hebatnya lagi, Fedi Nuril dan Aries Budiman memberi kepercayaan yang sangat besar kepada dua orang personel baru (Higin dan Wembri) ini untuk memimpin arah musikal Garasi yang lebih segar dan menjanjikan. Kondisi yang sangat jarang ditemukan di band-band lain manapun tentunya, dimana lebih dari 90% materi Garasi dengan album yang berjudul ‘KEMBALI’ diciptakan oleh penghuni baru Garasi.

Single pertama dari album terbaru Garasi yang berjudul “Hidup Hanya Sekali” diciptakan oleh Wembri dan rekannya di band terdahulu, Dimas. Sebuah nomor power ballad yang digaransi akan menjadi candu baru berikutnya bagi para pendengar musik Garasi. Sebuah soundtrack penebar optimisme paling mutakhir bagi mereka yang memandang berakhirnya hubungan romantika adalah akhir dari dunia dan segalanya.

Simak sepenggal lirik dari chorus “Hidup Hanya Sekali” berikut ini:

“Hidup hanya sekali / jangan biarkan menunggu / waktu takkan kembali, biarkan saja berlalu… Secercah harapan kan selalu menemani langkahmu /Janganlah kau diam / terus berjalan…”

Sementara beberapa track lain dari Garasi ‘KEMBALI’ jika disimak saksama juga sangat segar dan penuh dinamika. “Amarah,” “Kembali,” “Lupakan Aku,” “Membiru,” “Hilang,” Antartika,” dan “Sunshine.” Perkembangan musikal yang mengalami evolusi dari sebuah band yang kerap diasosiasikan kelam, gothic dan rock elektronis menjadi lebih pop rock, terang, organic dan optimistis.

Perkembangan citra visual Garasi kali ini bahkan mereka selaraskan pula dengan perkembangan musik mereka sekarang. Seakan menjaga jarak dengan masa lalu, Garasi kini tampil bergaya urban, lebih berwarna dan dewasa.

Seluruh rangkaian perkembangan terbaru Garasi ini juga didukung sepenuhnya oleh produser eksekutif sekaligus founding mother, Mira Lesmana, yang di akhir 2005 membidani lahirnya band ini melalui sebuah film musik dengan judul yang sama, Garasi.

Dengan terlahirnya Garasi yang sama sekali baru ini, aktor film blockbuster seperti Fedi Nuril bahkan dengan tegas menancapkan komitmen baru atas pilihan profesinya ke depan.

“Saya lebih suka musik daripada film. Itu bukan sesuatu yang saya cita-citakan. Passion saya lebih besar di musik. Dengan ini saya akan lebih fokus di musik, bahkan jika tidak harus syuting film sekalipun,” tegas Fedi.

Terlepas apakah itu merupakan sinyal pamitnya Fedi dari layar lebar, yang pasti Garasi kini tengah berada dalam kondisi menyerang terbaik mereka.

“Jika tidak serius kami tidak akan merilis tiga album dan mengaudisi ratusan vokalis. Jiwa bermusik kami nyata, tidak palsu, dan kali ini kami tidak sedang bermain film,” pungkas Fedi mantap.

Sumber dari : http://www.facebook.com/garasithemusic

Rabu, 01 Juni 2011

Lelaki-lelaki di balik Garasi The Music kini


Akhirnya GARASI BAND kembali, setelah vakum sekitar kurang lebih 2 tahun dari industri music Indonesia. Mereka sebenarnya tidak benar-benar vakum, karena sempat beberapa kali manggung di acara-acara dalam kota maupun luar kota yang tidak terliput oleh media, tentu saja dengan Garasi formasi baru. Siapa sajakah mereka? Ada tambahan personelkah? Siapa yang mengganti Aiu Ratna di posisi vokalis? Mari kita bahas satu persatu.

Fedi Nuril Garasi
 Fedi Nuril sebagai gitaris, keyboardist, programmer dan juga sampling di Garasi merupakan sosok yang tidak asing di dunia entertainment. Fedi memulai kariernya sebagai seorang model di Jakarta Internasional Management, kemudian bermain dalam beberapa film termasuk Garasi The Movie yang membawanya menjadi bagian dari personel Garasi Band sampai dengan sekarang. Pria kelahiran Jakarta, 1 Juli 1982 yang juga lulusan D3 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia mendapatkan kesempatan menunjukkan bakat musiknya, Fedi memang sudah menyukai music sedari kecil karena keluarganya yang juga pemusik. 


Aries Budiman Garasi
 Aries Budiman sebagai drummer. Sebelum di Garasi Aries adalah drummer Omlette Band, bergabung di Garasi Band karena ikut dan lulus dalam casting pencarian drummer untuk film Garasi Band. Garasi The Movie adalah film pertama untuk Aries Budiman, tapi aktingnya patut diancungi jempol, terlihat natural dan terhitung sukses untuk seorang pemula. Kepiawaian Aries dalam menggebuk drum tak perlu diragukan lagi, gelar best drummer selalu mampir pada Aries yang sering ikut festival band. Pria yang baru saja menjadi ayah ini lahir di Sukabumi, tanggal 31 Maret 1984 mempunyai prinsip hargailah orang lain jika ingin dihargai, terutama dalam hal waktu.

Wembri Arlistha Garasi
 Wembri Arlistha sebagai bassist, Garasi sebelumnya tanpa bassist. Wembri di kenalkan Sony J-Rock kepada personel Garasi yang saat itu masih Aiu, Fedi dan Aries. Kemudian di ajak Menjadi Additional Player sejak 2008 dalam album Garasi II menggantikan Manajer Garasi dan kemudian menjadi personel tetap sejak Desember 2009. Wembri belajar  bermain bass secara otodidak dan mulai tertarik dengan bass saat masih SMA. Pria kelahiran Jakarta, 15 Desember 1980 merupakan lulusan Universitas Trisakti jurusan Design Komunikasi Visual (Design grafis). Dengan keahliannya ini, dia turut dalam proyek pembuatan album J-rock dalam mendesign cover yang bertemakan “Road to Abbey”, juga ikut mendesign cover album beberapa band sahabat dan juga band adiknya. Dia juga berminat dalam dunia photograph, dengan sering memotret beberapa band saat manggung sebelum dia tergabung di Garasi.

Higin Irfan Ayuga Garasi
 Dan personel terakhir yang juga paling akhir bergabung di Garasi, resmi mengisi vokalis baru Garasi sejak Desember 2009. Pria yang bersuara unik, kebanyakan orang yang belum pernah mendengar lagu baru Garasi “Hidup Hanya Sekali” mengira penyanyinya adalah seorang perempuan, ya dialah Higin Irfan Ayuga. Kelahiran 25 Maret 1986 dan besar di Sukabumi ini, bisa bergabung di Garasi direkomendasikan oleh Lafa Green (Gitaris DNA band, Aries juga drummer di band ini selama jadwalnya tidak bertabrakan dengan Garasi) yang juga sahabat Higin. Sebelumnya, Higin sering ikut latihan di studio Aries di Sukabumi tapi tak sekalipun pernah bertemu dengan Aries. Kemudian Aries membawa CD rekaman suara Higin untuk diperdengarkan kepada personel Garasi lainnya, Fedi Nuril pun mengira itu suara perempuan karena suara Higin yang memang tinggi. Hebatnya, hanya memerlukan perkenalan selama 2 bulan Higin diresmikan menjadi personel Garasi. Merupakan tantangan besar untuknya menjadi vokalis baru di band yang terlanjur dikenal digawangi oleh Aiu Ratna. Tapi, dukungan dari berbagai pihak termasuk pecinta musik Garasi, akan membuatnya mampu membangkitkan kembali Garasi. Higin mempunyai jiwa musikalitas yang tinggi, dia juga turut menciptakan beberapa lagu di album baru Garasi. Personel Garasi lainnya juga tidak begitu sulit menyatukan suara Higin dengan musik Garasi. Beberapa lagu yang di ciptakan Higin di album Garasi yang ketiga adalah Antartika, Teriakan  Amarah serta Membiru.

New Logo of Garasi
             Itulah mereka, lelaki-lelaki di balik Garasi The Music kini. mereka kan kembali bangkit, dengan semangat bermusik yang mengutamakan kualitas. Direncanakan, bulan Juni ini akan merilis album ketiga. Semoga sukses Garasi’ku, tunjukkan kalian masih ada untuk pecinta musik kalian, untuk kami Anak Garaz. Musik yang sudah dilahirkan tidak pernah boleh mati. Salam Garaz.
            Sekian

Info dari berbagai sumber.